Selasa, 28 April 2020

Tips Mendapatkan Dana Bantuan Pertanian

Setiap tahunnya alokasi dana bantuan pertanian dari pemerintah untuk kesejahteraan petani selalu ada. Dana bantuan ini bertujuan untuk menunjang usaha petani kecil agar berkembang lebih baik dan mampu mandiri ke depannya. Oleh karena itu, bantuan yang digulirkan biasanya diiringi dengan pendampingan dan pembinaan di lapangan. Baik oleh penyuluh pertanian lapangan maupun pihak lain yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan program bantuan pertanian tersebut.

Dana bantuan pertanian ini ada yang bersumber dari Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Bank Pembangunan Daerah dan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pertanian. Bentuk dana bantuan tersebut bermacam-macam, ada yang dalam bentuk dana bergulir, bantuan bibit, bantuan pupuk, kredit modal tanpa agunan dll.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara untuk mendapatkan dana bantuan pertanian? Karena kadang banyak diantara petani kita yang tidak memiliki akses ke sana. Bahkan tidak jarang juga diantara mereka bahkan tidak mengetahui bahwa ada dana bantuan pertanian yang bisa mereka manfaatkan untuk membantu mengembangkan usaha pertanian mereka. Akibatnya, dana bantuan yang disalurkan hanya bertumpuk pada satu atau dua pihak.

Membangun Komunitas/Kelompok

Bantuan pertanian, baik dalam bentuk modal atau saprodi (sarana produksi) umumnya disalurkan melalui kelompok atau komunitas dalam hal ini adalah kelompok tani. Tujuannya adalah agar pemberian bantuanlebih terkoordinir dan tepat sasaran. Selain itu juga untuk mempermudah proses pembinaan teknis di lapangan. Oleh karena itu, diharapkan setiap petani dalam suatu desa tergabung dalam kelompok tani.

Miliki Usaha Pertanian yang Real

Bantuan pertanian hanya diberikan pada petani yang memiliki usaha yang real di bidang pertanian. Tidak peduli sekecil apa pun usaha tersebut. Bantuan pertanian tidak dibenarkan digunakan untuk usaha lain di luar bidang pertanian.
Usaha pertanian di sini tidak terbatas pada usaha budidaya (on farm), namun juga mencakup usaha non budidaya (off farm). Contohnya home industri pengolahan hasil pertanian seperti usaha pembuatan kripik, cake, dodol dan usaha pengolahan hasil pertanian lain. Termasuk juga usaha jasa penyediaan saprodi, pemasaran hasil pertanian dan sektor usaha lain yang mendukung agribisnis pertanian di wilayah tersebut.

Siapkan Proposal

Proposal mutlak diperlukan untuk mendapatkan dana bantuan pertanian dari instansi pemerintah atau pun instansi swasta. Namun tidak perlu khawatir karena pembuatan proposal di sini tidak terlalu sulit. Biasanya masing-masing instansi sudah menyediakan format baku yang bisa diisi dengan mudah oleh petani. Jika menemui kesulitan dalam proses pengisian atau penyusunan proposal, petani bisa menghubungi penyuluh pertanian lapangan yang ada di desa atau kecamatan setempat untuk mendapatkan bantuan atau bimbingan lebih lanjut.

Jalin Komunikasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)

Petani di lapangan perlu menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL). Karena mereka merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di desa. Setiap program pembangunan pertanian baik dalam bentuk bantuan pertanian ataupun program dalam bentuk lain selalu membutuhkan PPL sebagai pendamping di lapangan. Oleh karena itu, komunikasi yang baik antara petani dan PPL sangat penting. Karena hal tersebut sangat mendukung agar proses penyaluran bantuan pertanian lebih mudah dan tepat sasaran


sumber.- Tips Mendapatkan Dana Bantuan Pertanian