Selasa, 28 April 2020

Peralatan dan Peraturan Permainan Kasti

Agus Rahmad
Olahraga kasti termasuk olahraga tradisional yang juga banyak diminati anak-anak remaja karena dalam permainan kasti meningkatkan ketangkasan dan kekompakan regu atau pemain. Sehingga melalui permainan kasti dapat menjalin hubungan persahabatan dan kerjasama yang baik. Biasanya permainan bola kasti kebanyakan dilakukan pada waktu sore hari dan kegiatan bola kasti dapat dilakukan oleh siapapun. Permainan kasti termasuk dalam permainan bola kecil. Untuk bisa bermain kasti dengan baik, kita harus menguasai teknik dasar dan latihan yang rutin. Selain kemampuan berlari seorang pemain kasti juga harus memiliki keterampilan untuk menghindar.

Perlengkapan Permainan Kasti.
Perlengkapan yang permainan dibutuhkan dalam permainan kasti antara lain : kayu pemukul, bola kecil, bendera, tiang pemberhentian, peluit dan kertas pencatat nilai.
  • Kayu pemukul bentuknya bulat telur atau oval dengan panjang sekitar 70-80 cm, sedangkan untuk kelilingnya kurang lebih 29 cm.
  • Bola terbuat dari karet atau kulit yang di dalamnya diisi sabut kelapa atau injuk, ukuran keliling bola 19-21 cm, berat 30-70 gr atau 70-80 gr, dan diameternya 20 cm.
  • Bendera diperlukan untuk setiap sudut lapangan dan sebagai tanda tengah lapangan.
  • Tiang hinggap atau perhentian juga dari tiang yang diberi bendera yang ditanamkan ke dalam tanah agak dalam agar tidak mudah tercabut
  • Peluit digunakan oleh wasit sebagai tanda aba-aba.
  • Nomor dada, setiap pemain wajib mengenakan nomor dada dari 1 sampai 12.
  • Kertas pencatat nilai digunakan untuk menulis nilai yang diperoleh masing-masing regu

Peraturan Permainan Kasti
Pemain, Waktu Permaianan, dan Wasit
  1. Jumlah pemain masing-masing regu terdiri atas 12 orang dan dipimpin kapten tim. Pemain cadangan 3 orang, dan setiap pemain harus memiliki nomor dada.
  2. Lama permainan 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit. Waktu istirahat 10 menit.
  3. Wasit dibantu penjaga garis 2 orang dan seorang pencatat nilai.
  4. Peluit 1 kali panjang berarti pertukaran bebas, 2 kali pendek berarti salah atau tidak kena pukul. Peluit 2 kali panjang berarti pergantian bebas atau bola hilang atau wasit menghentikan permainan karena suatu hal. Peluit 3 kali pendek berarti pada permulaan. Peluit 3 kali panjang berarti akhir permainan.

Regu Pemukul
  1. Regu pemukul berada dalam ruang bebas. Setiap pemain berhak satu kali dalam pemukulan terakhir. Untuk pemain terakhir berhak memukul sebanyak 3 kali. Setelah melakukan pemukulan pemain harus meletakkan pemukul di dalam ruang pemukul. Jika alat pemukul berada di luar ruang pemukul maka pemain tersebut tidak mendapat nilai.
  2. Pada permulaan permainan dan sehabis istirahat untuk memulai permainan dimulai dari nomor punggung terkecil. Regu yang pada permulaaan permainan sebagai pemukul, maka sehabis istirahat menjadi regu penjaga.

Regu Penjaga
Regu penjaga boleh bebas berada dalam lapangan kecuali pelambung yang berada di tempat pelambung. Penjaga belakang yang berada pada ruangan petak tidak berada pada jalan menuju tiang pertolongan. Tugas regu penjaga adalah : mematikan gerakan lawan, membakar ruang bebas jika ruang bebas kosong, dan menangkap langsung bola yang dipukul.

Pelambung
  1. Pelambung memiliki tugas melambungkan bola pada pemukul sesuai permintaan. Pelambung harus mengulang kembali apabila bola yang dilambungkan tidak dipukul. Jika pelambung melambungkan bola sebanyak 3 kali dan tidak dipukul, maka si pemukul dapat dapat lari bebas menuju tempat perhentian satu.
  2. Suatu lambungan dikatakan sah apabila lambungan bola dekat pada pemukul dengan ketinggian antara lutut dan kepala dan sesuai permintaan pemukul.
  3. Suatu lambungan dikatakan tidak sah apabila tidak sesuai permintaan pemukul, lambungan terlalu jauh dari badan, pemberian bola terlalu keras dan berputar. Pemukul dapat menolak melakukan pukulan pada lambungan bola yang salah tersebut.
  4. Suatu pukulan dikatakan sah apabila bola mengenai bagian alat pemukul, meskipun kejadian ini tidak disengaja. Atau lemparan yang mengenai pakaian pemain pemukul juga dikatakan sah.

Lemparan untuk Mematikan
Lemparan untuk mematikan lawan dikatakan tidak sah apabila lemparan bola digenggam, lemparan mengenai kepala, kecuaali jika bola sengaja diterima dengan kepala. Begitu juga lemparan yang dilakukan dari ruang bebas juga dianggap tidak sah.

Luar Batas dan Masuk Ruang Batas
  1. Apabila seorang pemain (regu pemukul) sebagian badannya menyentuh tanah di luar batas, maka dianggap keluar batas dan dihukum dengan pergantian bebas.
  2. Seorang pemain dianggap sudah masuk ruang bebas apabila kedua kaki telah menginjak ruang bebas. Untuk masuk ruang bebas dapat melalui ruang pemukul.
  3. Untuk pindah dari tiang bebas ke tiang bebas lainnya tidak diperbolehkan, pelari harus lari ke ruang bebas.
  4. Pelari yang dengan pukulan salah dan berada pada tiang pertolongan, ia dapat melanjutkan larinya apabila ada giliran pukulan dari temannya. Ia boleh terus berlari pada tempat yang dituju jika dihalang-halangi penjaga.

Menghalang-halangi
Seorang pelari yang dihalang-halangi oleh party lapangan dengan sengaja, maka ia diperbolehkan meneruskan perjalanannya dengan bebas. Seorang pelari tidak boleh mendesak lawan yang akan melempar atau mematikan, juga tidak diperbolehkan menonjolkan kepala agar kepalanya kena lemparan, pelanggaran ini dihukum dengan pergantian bebas.

Bola Mati
Bola dianggap mati apabila : 1) bola sudah dipegang pelambung dan pelambung sudah berada di tempatnya. 2) bila pukulan salah atau tidak kena, kecuali jika party lapangan memainkan bola tersebut. 3) bola hilang atau wasit meniup peluitnya, 4) terjadi pergantian bebas.

Bola dalam Permaian
Bola dianggap dalam permainan jika setelah melakukan pukulan betul atau setelah pukulan tidak kena dan party lapangan memainkan bola. Atau bisa juga setelah ada tanda dari wasit.

Bola Hilang
Bola dikatakan hilang jika tidak bisa diambil party dengan cara biasa atau bola jauh dari penonton dan peluit wasit yang menentukannya. Pada saat bola hilang party pemukul yang sedang lari hanya boleh meneruskan larinya ke perhentian berikutnya, peluit bola hilang dibuyikan, satu menit setelah bola hilang dari pandangan. Dan peluit wasit juga yang menentukan bola dalam permainan.

Bertukar Tempat Bebas atau Tidak Bebas
Apabila ada regu pemukul yang terkena pukulan maka saat itu terjadi pertukaran tempat yaitu regu pemukul menjadi penjaga dan sebaliknya, dengan segeri ia dapat melakukan lemparan kepada lawannya yang berusaha untuk menyelamatkan diri ke ruang atau tiang bebas serta tiang pertolongan. Pertukaran seperti ini juga dapat terjadi jika party pemukul memegang bola walaupun pada saat menerima bola yang akan dipukul. Pertukaran seperti ini juga dapat terjadi jika pemain lapangan sudah masuk lebih dahulu ke ruang bebas sebelum temanya melempar atau regu pemukul terlebih dahulu keluar sebelum temannya akan melempar. Setelah terjadi pertukaran seperti ini maka yang menjadi pemukul adalah pemain yang berada di rung bebas.

Pertukaran Bebas atau Pergantian Bebas
  1. Pergantian bebas terjadi jika party lapangan berhasil menangkap langsung sebanyak 3 kali dalam satu babak.
  2. Pembebas telah memukul sebanyak 3 kali dan pukulan yang ketiga salah atau tidak kena.
  3. Bila seorang pelari keluar dari batas lapangan.
  4. Seorang party pemukul keluar dari ruang bebas, tetapi tidak untuk memukul
  5. Kayu pemukul terlepas dari pemukul.
  6. Pelari yang tidak menyetuh tian bebas sudah masuk kembali ke ruang bebas.
  7. Bila party pemukul merugikan lawan dengan cara menyepak bola dengan sengaja, mendesak party lapangan yang akan melakukan lemparan, menonjolkan kepala kepada si pelempar atau memegang bola dimanapun juga.
  8. Seorang pemukul memasuki ruang bebas melalui garis belakang.

Masuk Ruang Bebas
Apabila seorang pelari belum terkena lemparan, maka regu penjaga tidak diperkenankan masuk ruang bebas. Pelanggaran seperti ini dihukum dengan lemparanya dianggap tidak sah. Kecuali jika party lapangan atau regu penjaga yang mematikan segera dimatikan lagi sebelum memukul.

Pembebas
Pembebas berhak melakukan pukulan sebanyak 3 kali. Akan tetapi apabila setelah pukulan pertama ada seorang temannya yang berhasil masuk ruang bebas maka ia hanya berhak melakukan pukulan satu kali saja. Tetapi apabila setelah memukul sekali dan ada temanya yang masuk ruang bebas dan ia tidak segera melanjutkan lari maka ia boleh dilempar oleh party penjaga. Jadi, pembebas tadi setelah melakukan pukulan pertama dan temannya masuk ruang bebas maka ia harus segera melanjutkan lari ke tiang hinggap satu, tiang hinggap berikutnya maupun kembali ke ruang bebas.

Membakar
Apabila pembebas telah melakukan pukulan sebanyak 3 kali dan pukulan ketiga benar dan regu pemukul belum ada yang masuk ruang bebas, maka ruang bebas dapat dibakar. Setiap pemain dari regu penjaga yang dapat masuk ke ruang bebas dengan memegang bola, maka ia dianggap telah membakar. Pada saat itu tak seorangpun boleh berada di ruang bebas, maka baik dari regu pemukul maupun dari regu penjaga.

Memperlambat Permainan
Apabila memperlambat pernainan dilakukan oleh regu penjaga, maka pelari yang hinggap di suatu tiang diperbolehkan melanjutkan ke tempat perhentian berikutnya dengan bebas. Akan tetapi apabila regu pemukul yang melakukan perlambatan permainan, maka diadakan pergantian bebas.

Giliran Memukul
Pemukul pertama adalah nomor dada terendah atau nomor satu. Begitu juga setelah istirahat yang melakukan pukulan pertama harus nomor terendah. Akan tetapi untuk memulai setelah regu penjaga menjadi regu pemukul, yang berhak memulai pukulan pertama adalah lanjutan dari sebelum menjadi regu lapangan atau regu penjaga. Begitu juga seterusnya apabila terjadi pergantian bebas.

Pukulan Benar
Suatu pukulan dikatakan benar apabila yang dipukulmelewati garis pemukul dan menyentuh tanah pada lapangan. Atau bola yang dipukul tidak keluar garis salah atau lapangan. Kayu pemukul diletakkan dalam ruangan atau daerah petak pemukul dengan baik. Pelari boleh langsung lari pada tiang bebas dan kalau mungkin kembali lagi ke dengan mendapat nilai dua.

Pukulan Salah
Suatu pukulan dianggap salah apabla bola yang dipukul tidak bisa melewati garis pukul. Atau bola yang dipukul keluar dari garis salah/lapangan. Kayu pemukul setelah melakukan pemukulan tidak diletakan di daerah petak pemukul. Apabila terjadi pukulan salah, maka pelari tidak diperkenankan lari ke tiang bebas, tetapi ia hanya berhenti pada tiang pertolongan sampai salah seorang dari temannya melakukan pukulan bola.

Melanjutkan Lari
Pelari dengan pukulan salah, dan berada pada tiang pertolongan maka ia dapat melanjutkan larinya apabila ada pukulan dari temannya. Ia diperbolehkan lari pada tempat yang dituju bila dihalang-halangi oleh regu penjaga.

Lapangan Kasti
Bentuk lapangan kasti adalah persegipanjang dengan panjang 60-70m dan lebar 30 m. Ukuran ini tidak mutlak tetapi disesuaikan dengan kekuatan fisik pemain. Di dalam lapangan dilengkapi dengan tiga tiang perhentian, tinggi tempat perhentian adalah 150 cm, masing masing tiang dikelilingi lingkaran dengan jari-jari 1 meter. Letak tiang perhentian pertama kira-kira 20 m dari garis pemukul, sedangkan perhentian yang lain mendekati pangkal garis tepi.